Showing posts with label DepartemenPKK. Show all posts
BERITA ACARA KUNJUNGAN INDUSTRI 2024
KUNJUNGAN INDUSTRI PT. AMERTA INDAH OTSUKA 2024
Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin ketat, untuk dapat bertahan maka diperlukan kepandaian dalam memilih jenis industri apa saja yang dapat diperankan oleh seorang Saintis Kimia. Pemilihan jenis industri ini haruslah tepat dan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa.
Himpunan Mahasiswa Sains Kimia (HIMASAKI) sebagai organisasi yang berada dibawah naungan Jurusan Kimia bermaksud ingin memfasilitasi mahasiswa tingkat III program studi Sl Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengembangkan wawasan keilmuan dengan mengadakan kunjungan industri, sehingga mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu kimia dalam skala besar seperti kegiatan dalam proses industri.
Kunjungan Industri 2024 Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merupakan suatu bentuk dan implementasi pendidikan dalam pengenalan proses produksi di industri kimia sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Mahasiswa mengunjungi industri kimia untuk mempelajari pengolahan bahan baku mentah sampai produksi akhir yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i kimia tentang dunia industri, dalam proses memahami prospek dan kredibilitas saintis kimia di industri. Kegiatan Kunjungan Industri (KI) ini akan dilaksanakan dalam satu hari. Kunjungan Industri pada tahun ini mengusung tema “Generating Bright Future for Adaptive and Visioner Chemical Scientists with Industry Exploration”.
Alhamdulillah, kegiatan Kunjungan Industri pada tahun ini berhasil terselenggara ke PT. Amerta Indah Otsuka yang berlokasi di Jl. Raya Siliwangi Km 28 Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi 43359 pada hari Selasa, 27 Agustus 2024 dengan sangat lancar dan sukses.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak PT. Amerta Indah Otsuka yang telah menerima kami dengan sangat baik dan menyambut kami dengan sangat hangat. Diharapkan dengan adanya kegiatan Kunjungan Industri ini, mahasiswa dapat memperbanyak perspektif dan memberikan kontribusi positif pada pengembangan kapasitas sebelum melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di waktu yang akan mendatang.
Berikut dokumentasi kegiatan Kunjungan Industri
ES KRIM SEBAGAI CONTOH KOLOID
a. Sol padat, yaitu sol dalam medium pendispersi padat. Contohnya Paduan logam, gelas berwarna, intan.
b. Sol cair, yaitu sol dalam medium pendispersi cair. Contohnya cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat.
c. Sol gas, yaitu sol dalam medium pendispersi gas. Contohnya debu di udara dan asap pembakaran.
2. Emulsi
a. Emulsi padat, yaitu emulsi dalam medium pendispersi padat (gel). Contohnya Jelly, keju, mentega, dan nasi.
b. Emulsi cair, yaitu emulsi dalam medium pendispersi cair. Contohnya susu, mayones, dan krim.
c. Emulsi gas, yaitu emulsi dalam medium pendispersi gas (aerosol cair). Contohnya awan, kabut, hairspray, dan obat nyamuk semprot.
3. Buih
a. Buih padat, yaitu buih dalam medium pendispersi padat. Contohnya batu apung, Styrofoam, dan karet.
b. Buih cair, yaitu buih dalam medium pendispersi cair. Contohnya putih telur yang dikocok, busa sabun, dan krim kopi.
B. Es Krim
Es krim termasuk ke dalam jenis koloid buih dan emulsi dari campuran susu, lemak nabati atau hewani, gula, penstabil, dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperan untuk memberikan tekstur lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. Jika buih terlalu sedikit produknya akan tampak basah, keras, dan sangat dingin. Sedangkan jika buihnya terlalu banyak maka produknya akan tampak kering. Terdapat komponen penyusun es krim yang terdiri dari:
1. Padatan globula lemak susu
2. Udara
3. Kristal - kristal es
4. Air
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara, kristal-kristal es, dan air. Kadar air dalam es krim antara 60 - 62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60 - 62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian, maka kadar bahan kering adalah 38 - 40%. Es krim degan kandungan udara lebih, banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Dalam pembuatan es krim, terjadi dua proses koloid yaitu:
1. Emulsi cair
Emulsi cair adalah dimana suatu zat cair terdispersi dalam zat cair. Hal ini dibuktikan dengan pencampuran lemak dan air yang terkandung dalam susu.
2. Buih cair
Buih cair adalah dimana suatu gas terdispersi dalam zat cair. Hal ini dibuktikan dengan pencampuran krim hasil pencampuran telur dan gula yang menghasilkan busa dan mencampurkan campuran tersebut kedalam zait cair berupa susu.
C. Koloid dan Es Krim
Pembuatan es krim termasuk kedalam pembuatan produk koloid secara dispersi. Cara dispersi adalah dengan mengubah partikel-partikel kasar yang terdapat dalam gula dan krim menjadi partikel koloid.
Pembuatan es krim tepatnya dibuat dengan dispersi mekanik yaitu dengan menggunakan mixer. Bahan - bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak, gula, bahan penstabil, emulsifier, flavor, dan total padatan. Lemak susu merupakan bahan utama pembuatan es krim. Lemak susu mampu memberikan flavor yang kaya, namun tidak memberikan efek penurunan titik beku karena tidak larut serta cenderung memperlambat laju whipping (pembusaan). Peningkatan kadar lemak dapat mencegah pembentukan kristal es yang besar selama proses pembekuan es krim.
D. Pembuatan Es Krim secara Konvensional
Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni dengan mencampurkan bahan-bahan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0⁰C. Namun, bila kedalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun perlu suhu dibawah 0⁰C.
1. Penambahan Garam
Dalam pembuatan adonan es krim, perlu ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air. Air lelehan es akan segera melarutkan garam yang ditaburkan tadi. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam, karena larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0⁰C. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0⁰C, sehingga adonan es krim tersebut akan dapat membeku. kalau campuran es krim itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berupa kristal-kristal es yang tidak akan enak jika dimakan.
2. Proses pengguncangan
Bila diinginkan es krim yang lembut di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. proses pengguncangan ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran kristal es yang terbentuk, semakin kecil ukuran kristal es maka semakin lembut es yang terbentuk. Selain itu, dengan proses ini akan terjadi pencampuran udara ke dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara yang tercampur kedalam adonan inilah yang menghasilkan busa yang seragam (homogen).
Referensi
1. Goff, H.D. 1997. Ice Cream Structure. Diary Science and Technology. Department Of Food Science. Universty of Guelph. https://www.uoguelph.ca/foodscience/book/export/html/1751. Diakses Tanggal 1 Agustus 2024.
2. Harris, A. 2011. Pengaruh Substitusi Ubi Jalar (Ipomea batatas) dengan Susu Skim terhadap Pembuatan Es Krim. Makassar : Fakultas Pertanian Universitas Hassanudin.
3. Hudiyanti, Dwi. 2009. Dibalik Lezatnya Es krim. https://chemistry.uii.ac.id/dibalik-lezatnya-es-krim/. Diakses Tanggal 1 Agustus 2024
4. Suparno. 2012. Dinamika Partikel Koloid. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
5. Yumike, Mose. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) Pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.