• Wednesday, July 15, 2020

    Scanning Electron Microscope (SEM)

    Bidang Keilmuan - Himasaki Periode 2019-2020



    Scanning Electron Microscope (SEM) adalah mikroskop elektron yang digunakan untuk melihat permukaan citra suatu bahan, selain itu juga dapat memberikan informasi terkait komposisi kimia dalam suatu bahan, baik bahan konduktif maupun bahan non konduktif. Kemampuan ini lah yang membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan industri. Mikroskop ini menggunakan elektro magnetik dan elektro statik untuk mengontrol cahaya yang masuk dan penampakan gambar yang dihasilkan. SEM memiliki Field view (FOV) yang besar, bisa melakukan pembesaran objek hingga satu sampai dua juta kali, namun juga menjamin resolusi gambar yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan mikroskop cahaya.
    Elektron memiliki resolusi yang lebih tinggi daripada cahaya. Cahaya hanya mampu mencapai 200nm sedangkan elektron bisa mencapai resolusi sampai 0,1 – 0,2 nm. Dibawah ini diberikan perbandingan hasil gambar mikroskop cahaya dengan elektron.
    Berdasarkan karya Max Knoll dan Manfred von Ardenne pada tahun 1930-an, SEM terdiri dari seberkas elektron yang memindai permukaan sampel yang akan dianalisis dimana, sebagai tanggapan, kembali memancarkan partikel tertentu. Partikel ini dianalisis oleh detektor yang berbeda yang memungkinkan untuk merekonstruksi gambar tiga dimensi dari permukaan.
    Saat ini, pemindaian mikroskop elektron digunakan di berbagai bidang mulai dari biologi hingga teknik material, dan banyak produsen menawarkan serangkaian perangkat dengan detektor elektron sekunder dan resolusi yang berkisar antara 0,4 nanometer hingga 20 nanometer. (wikipedia)
    Ada banyak model SEM yang memiliki konfigurasi berbeda mengenai sistem vakum, ukuran ruang, detektor dan resolusi. Phenom adalah desktop SEM yang di desain untuk kualitas tinggi dari pengambilan gambar mikroskop, kecepatan waktu loading dan pengambilan gambar yang tidak tertandingi. dan dapat ditempatkan dimana saja-compact design. Phenom desktop SEM merupakan mikroskop elektron serbaguna yang hanya membutuhkan ruang dan perawatan yang lebih sedikit dibandingkan SEM floor Model. Phenom desktop SEM dapat diakses oleh siapa saja dari professional hingga academia dan digunakan untuk banyak aplikasi termasuk earth science, elektronik, forensik, industry manufacturinglife science, dan materials science.
    Bagian-Bagian Penting SEM Beserta Fungsinya
    1. Sistem Vacuum : Tanpa vacuum yang cukup dalam SEM, berkas electron akan sulit control atau dihasilkan.
    2. Sumber Elektron : Mampu membuat dan mempercepat elektron yang dibutuhkan agar hasilnya bisa lebih baik dibandingkan teknologi lainnya.
    3. Column : Berguna untuk memasang lensa yang dipakai saat sedang meneliti suatu bahan kimia ataupun zat yang ada.
    4. Stage : Memiliki fungsi utama untuk memindahkan sample dan membawanya menuju berkas electron.
    5. Detector System : Berfungsi untuk mengumpulkan elektron bergantung pada jenis interaksinya dengan sample.
    6. System Electronic : Memiliki fungsi untuk menggerakkan semua perangkat yang ada sesuai dengan fungsinya.
    7. Software : Berfungsi untuk menyederhanakan sistem pengoperasian pada SEM. (dynatech-int.com)
    Pada sebuah mikroskop elektron (SEM) terdapat beberapa peralatan utama antara lain:
    1. Pistol elektron, biasanya berupa filamen yang terbuat dari unsur yang mudah melepas elektron misal tungsten.
    2. Lensa untuk elektron, berupa lensa magnetis karena elektron yang bermuatan negatif dapat dibelokkan oleh medan magnet.
    3. Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka jika ada molekul udara yang lain elektron yang berjalan menuju sasaran akan terpencar oleh tumbukan sebelum mengenai sasaran sehingga menghilangkan molekul udara menjadi sangat penting.
    Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:
    1. Sebuah pistol elektron memproduksi sinar elektron dan dipercepat dengan anoda.
    2. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel.
    3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.
    4. Ketika elektron mengenai sampel maka sampel akan mengeluarkan elektron baru yang akan diterima oleh detektor dan dikirim ke monitor (CRT). (material cerdas.wordpress.com)
    Secara lengkap skema SEM dijelaskan oleh gambar dibawah ini:

    Diagram skematik komponen inti dari mikroskop SEM

    (Sumber Gambar : Jurnal ”Scanning electron microscopy (SEM) and transmission electron microscopy (TEM) for materials characterization”)

    Adapun fungsi utama dari SEM antara lain dapat digunakan untuk mengetahui informasi-informasi mengenai:
    1. Topografi, yaitu ciri-ciri permukaan dan teksturnya (kekerasan, sifat memantulkan cahaya, dan sebagainya).
    2. Morfologi, yaitu bentuk dan ukuran dari partikel penyusun objek (kekuatan, cacat pada Integrated Circuit (IC) dan chip, dan sebagainya).
    3. Komposisi, yaitu data kuantitatif unsur dan senyawa yang terkandung di dalam objek (titik lebur, kereaktifan, kekerasan, dan sebagainya).
    4. Informasi kristalografi, yaitu informasi mengenai bagaimana susunan dari butir-butir di dalam objek yang diamati (konduktifitas, sifat elektrik, kekuatan, dan sebagainya).
    SEM memiliki beberapa detektor yang berfungsi untuk menangkap hamburan elektron dan memberikan informasi yang berbeda-beda. Detektor-detektor tersebut antara lain:
    1. Detektor EDX, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai komposisi sampel pada skala mikro.
    2. Backscatter detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai nomor atom dan topografi.
    3. Secondary detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai topografi.
    Kelebihan teknik SEM, yaitu terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamber yang bertujuan antara lain:
    1. Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena adanya molekul gas pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan penurunan intensitas dan stabilitas.
    2. Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel, baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop. Karena apabila hal tersebut terjadi, maka akan menurunkan kontras dan membuat gelap detail pada gambar.
    Semua sumber elektron membutuhkan lingkungan yang vakum untuk beroperasi. (yudiprasetyo53.wordpress.com)
    Sedangkan kelemahan dari teknik SEM antara lain:
    1. Memerlukan kondisi vakum.
    2. Hanya menganalisa permukaan.
    3. Resolusi lebih rendah dari TEM.
    4. Sampel harus bahan yang konduktif, jika tidak konduktor maka perlu dilapis logam seperti emas.

  • Copyright © - HIMASAKI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
    Design by INFOKOM 2023