Archive for January 2013

  • Biji Kelor Mampu Menjernihkan Air Sungai

    0


    Endapkan Partikel Logam

    Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
    ”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih,” katanya.
    Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.
    Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.
    Arang
    Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.
    Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.
    Membuat Serbuk
    Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
    Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.
    ”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,” katanya. Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter.
    Lebih Ekonomis
    Kepala laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana (Samarinda), Alimudin mengakui, cara tersebut lebih ekonomis dibanding menggunakan sistem penjernihan air dengan bahan baku tawas yang digunakan selama ini. Perbedaan penjernihan air dengan menggunakan tawas dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel setelah pengadukan, yaitu hanya lima menit, sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit.”Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya,” katanya.
    Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk menjernihkan air merupakan alternatif terbaik dan lebih ekonomis, efisien serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di sekitar DAS.




    http://filterpenyaringair.com/search/manfaat-biji-kelor-untuk-penjernihan-air/
     

    Endapkan Partikel Logam Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu men...
  • Penting Diketahui!!! Kebiasaan Umum yang Salah dalam Mengkonsumsi Minuman atau Makanan

    0


    Makan dan minum merupakan kegiatan yang sangat penting bagi manusia dan semua makhluk hidup umumnya, karena merupakan salah satu salah satu cara untuk memperoleh unsur-unsur yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain. Jadi wajar jika dikategorikan ke dalam kebutuhan primer. Bayangin aja beberapa hari tanpa minum atau makan sama sekali, pasti tubuh jadi lemas lunglai.
    Namun memasukkan makanan dan minuman, bukan asal masuk ke dalam tubuh saja. Jika sudah begini bisa-bisa bukan unsur hara yang terserap oleh tubuh, tetapi malah mendatangkan penyakit. Wah ribet yah!!
    Apa aja sih kebiasaan  yang salah itu?
    1.    Minum es setelah makan
    Bagi penggemar es berhati-hatilah, ini kebiasaan salah dan berakibat fatal. Kenapa begitu?!! Karena ini berhubungan dengan serangan jantung.
    Minum es memang segar tapi air itu akan membekukan makanan berminyak yang kita santap, terutama makanan berlemak. Lemak itu akan terbentuk dalam usus dan akan mengakibatkan menyempitnya saluran-saluran pencernaan kita. Jika lemak berkumpul maka akan mengakibatkan kegemukan dan tentu saja menyumbat pembuluh darah.
    Biasanya orang yang terlalu gemuk akan mudah diserang berbagai penyakit, terutama penyakit jantung. Biasanya serangan jantung mulai terasa pada tangan sebelah kiri. Tanda-tanda lainnya adalah rasa capai/lelah dan berkeringat. Jadi waspadalah!!!
    Lebih baik  meniru kebiasaan orang China atau Jepang, minum air hangat sesudah makan. Karena air panas akan mencairkan segala makanan berlemak sehingga mudah diserap tubuh.
    Jika anda memang penggemar berat es, sebaiknya jangan mengkonsumsinya setelah makan. Lebih baik beri waktu beberapa lama sampai makanan yang dikonsumsi sebelumnya  (nasi dan teman-temannya) tercerna dulu dengan baik, baru minum es.
    2.    Minum tea or coffe setelah makan
    Ini kebiasaan yang umum sekali di masyarakat kita, apalagi di daerah Jawa. Setiap habis makan di warung atau rumah makan biasanya disuguhi teh. Padahal ini termasuk kebiasaan yang harus dihindari, bahkan kabarnya bisa menyebabkan anemia.
    Kenapa? Teh mengandung zat yang disebut tanin, zat ini bisa menyebabkan pengurangan daya serap besi. Teh yang diminum paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa memengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.
    “Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yang semestinya”
    Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk sebagai peneman makan.
    “Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh”. Karena vitamin C ternyata memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.
    Jadi kalau bisa mulai sekarang, hindari minum teh setelah makan. Lebih baik berikan jeda sekitar 2 jam setelah makan.
    Sama halnya dengan teh, minum kopi setelah makan juga dapat mengurangi daya serap zat besi. Tetapi pengurangannya lebih kecil dibandingkan teh yaitu sekitar 39%.
    3.    Minum air putih sebelum makan
    Nah, kalau ini kebiasaan buruk saya nih, selalu minum air putih dulu sebelum makan, padahal ternyata gak baik lho. Ternyata mengonsumsi air terlalu banyak tepat sebelum makan memang membuat kita kehilangan nafsu makan karena lambung menjadi penuh Pantesan saya jadi malas makan karena sudah kenyang duluan hehe.
    Minum air sesaat sebelum makan akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sulit. Karena air yang diminum butuh waktu 30 menit mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga jika minum sesaat sebelum makan, belum sempat air menuju usus sudah ditambah dengan makanan yang membuat enzim lebih sulit bekerja.
    Minum air putih memang sehat dan sangat dianjurkan, tetapi harus diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk meminumnya, sebaiknya diminum :
    1-3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari, karena akan mengganti sebagian cairan yang hilang selama kita tidur
    2-3 gelas, 1 jam sebelum makan siang
    2-3 gelas, 1 jam sebelum makan malam.
    Minum air sesaat sebelum tidur juga harus dihindari karena bisa mencegah terjadinya aliran balik. Walaupun hanya air, jika bercampur dengan asam lambung bisa memasuki tenggorokan dan terhirup ke dalam paru-paru yang dikhawatirkan risiko menderita pneumonia. Jika memang sangat haus, minum air bisa dilakukan satu jam sebelum waktu tidur.
    4.    Minum susu berdekatan dengan mengkonsumsi jeruk/jus, teh, atau obat-obatan.

    Minum susu itu bagus dan menyehatkan, tapi kalau dikonsumsi berbarengan atau berdekatan dengan makanan lain yang saya sebutkan barusan, justru malah dapat mengurangi khasiat dari susu itu sendiri. Kenapa sih bisa begitu?
    -Minum susu dan jeruk atau jus
    Jika protein dalam susu bertemu dengan asam dalam jeruk, menimbulkan pemadatan, yang akan mempengaruhi pencernaan dan penyerapan susu dalam tubuh manusia.
    Menambahkan jus dan minuman asam lain dalam susu juga tidak bagus. Karena 80% protein dalam susu adalah kasein. Ketika pH susu lebih rendah dari 4.6, sejumlah besar kasein akan menggumpalkan dan presipitat dalam tubuh manusia, yang sulit untuk pencernaan dan penyerapan. Jika parah, mungkin menimbulkan gangguan pencernaan atau diare.
    -Minum susu dicampur teh
    Teh dapat meningkatkan aliran darah dan kemampuan dari arteri untuk berelaksasi, namun selanjutnya para peneliti yang berasal dari Charite Hospital, University of Berlin menyebutkan bahwa susu dapat menghambat efek perlindungan yang dimiliki oleh teh dalam menghambat terjadinya penyakit jantung. Para peneliti juga menyebutkan bahwa protein kasein yang terdapat pada susu dapat menurunkan sejumlah komponen yang terdapat pada teh, yaitu catechin, yang memiliki kemampuan melawan penyakit jantung.
    Jadi teh jangan dicampur ama susu ya!!!
    -Minum susu dengan obat-obatan
    Beberapa orang suka minum susu untuk membantu menelan obat. Padahal ini salah. Susu secara signifikan dapat mempengaruhi penyerapan obat dalam tubuh manusia terutama antibiotik. Susu mudah membentuk penutup pada permukaan obat, sehingga kalsium, magnesium dan zat mineral lainnya dalam susu akan memiliki reaksi kimia dengan obat, dan bahan bentuk larut air, sehingga mempengaruhi pelepasan dan penyerapan keampuhan obat. Oleh karena itu, jangan minum susu satu jam sebelum atau setelah Anda minum obat. Dan sebaiknya minumlah obat dengan menggunakan air hangat biasa.
    5.    Makan buah setelah makan
    Selama ini buah-buahan lazimnya dikonsumsi setelah makan, sebagai hidangan pencuci mulut, padahal ini bukan kebiasaan yang baik. Kenapa demikian? Kita tahu bahwa buah banyak mengandung gas, makan buah sesudah makan, akan membuat perut menjadi kembung karena dipenuhi dengan udara.
    Menurut artikel yang saya baca di internet, makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Sedangkan buah merupakan bahan makanan yang mengandung fruktosa sehingga dapat pula menimbulkan peningkatan kadar insulin. Jika makan nasi lebih dulu, pankreas akan bekerja berat untuk mengolah nasi dan protein yang ada dalam lauk pauk dan memerlukan waktu berjam-jam.
    Sehingga, jika buah dimakan setelah makan nasi, maka buah yang sudah berada di dalam perut akan mengalami antrian yang panjang untuk diproses sehingga menjadi busuk. Karena sifat buah yang tak bisa bertahan lama.
    Kebayang gak sih gimana beratnya kerja pankreas kita, jika kita langsung makan buah setelah makan. Belum selesai mencerna nasi beserta teman-temannya, sudah disuruh mencerna buah, ya mana mungkinlah. Yang ada malah perut menjadi dingin dan kembung, bukannya terserap tetapi malah jadi busuk.
    Jadi sebaiknya makan buah 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan supaya semua makanan yang masuk bisa terserap dengan baik.
    Ayo mulai sekarang terapkan kebiasaan makan dan minum yang benar, supaya apa yang kita konsumsi tidak terbuang percuma atau malah jadi sumber penyakit.
    Semoga bermanfaat
    Makan dan minum merupakan kegiatan yang sangat penting bagi manusia dan semua makhluk hidup umumnya, karena merupakan salah satu sala...
  • Copyright © - HIMASAKI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
    Design by INFOKOM 2023