Archive for November 2021
Bincang Sosial : Diskusi Publik merupakan salah satu program kerja dari bidang Sosial Masyarakat (SOSMAS) HIMASAKI. Kegiatan ini, bertujuan untuk menjadi wadah bagi warga kimia untuk melakukan bincang atau diskusi santai mengenai isu social yang ada disekitar masyarakat.
Pada kegiatan bincang social yang diadakan pada tanggal 25 November 2021 melalui media teleconference zoom Meeting, tema yang diambil mengenai kesehatan mental yakni, Mengenal Perilaku Toxic Produtivity dan Ancaman Kesehatan Mental
Kegiatan ini, diawali dengan pembukaan MC dan sesi dokumentasi. Dilanjut dengan penyerahan acara kepada moderator. Moderator mengambil alih acara dengan membahas sedikit mengenai Toxic, dan dilanjut dengan pembacaan CV Pemateri. Setelahnya, Moderator memberikan ruang kepada pemateri untuk menyapaikan bahasan yang akan dibahas.
Pemateri pada bincang social kali ini, adalah
Khoerunnisa Fitriah yang merupakan public speaker mengenai kesehatan mental.
Pembahasan yang beliau bawa pada kegiatan ini, Mengenal istilah Toxcix
productivity, Bentukbentuk dari toxic productivity dalam kehidupan sehari-hari,
Bahaya kesehatan mental dari toxic productivity dan solusi dalam menghadapi
perilaku Toxic Productivity.
Setelah meparan selesai, dilanjut sesi diskusi
dimana peserta menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang langsung dijawab oleh
pemateri.
Kegiatan selanjutnya, yaitu penyerahan sertifikat
sebagai kenang-kenangan oleh ketua pelaksana kepada pemateri dan juga
moderator. Acara diserahkan kembali kepada MC.
Sebelum kegiatan ditutup, ada doorprize dimana para
peserta ikut bermain games yang sebelumnya sudah disediakan oleh panitia.
Permainan games ini, dipimpin oleh MC dan didapatkan tiga pemenang yang
langsung diumumkan saat itu juga oleh MC.
Setelah pemenang doorprize diumumkan, MC menutup
kegiatan bincang Sosial : Diskusi Publk.
STUDI BANDING 2021
Studi Banding 2021 merupakan kegiatan kerja sama yang dilakukan
oleh HIMASAKI dengan HMJ lain yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan
membangun relasi serta menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan
kedepannya bagi masing-masing HMJ untuk menjadi lebih baik. Studi Banding ini
mengusung tema “Expand Knowledge by Sharing Knowledge” yang berarti
saling berbagi tentang pengetahuan dalam berorganisasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 14 November
2021 melalui media teleconference Zoom Meeting. Pada kesempatan kali ini
HIMASAKI UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkesempatan untuk mengadakan studi
banding dengan HMJ Kimia UIN Walisongo Semarang.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri secara langsung oleh anggota
masing-masing HMJ yang dibuka dengan pembacaan ayat Suci Al-Qur’an, sari
tilawah, sekaligus pembacaan doa. prakata dari Ketua Pelaksana kegiatan Diana
Alfarizqi dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sains Kimia (HIMASAKI) Rizki
Adityawan Maulana.
Setelah adanya prakata, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari
HIMASAKI UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta HMJ Kimia UIN Walisongo semarang
terkait gambaran umum masing-masing himpunan. Penyampaian dari masing-masing
HMJ disampaikan langsung oleh masing-masing ketua umum himpunan, yaitu Rizki
Adityawan Maulana dari HIMASAKI UIN Sunan Gunun Djati Bandung dan Riky Setiawan
dari HMJ Kimia UIN Walisongo Semarang.
Setelah pemaparan dari masing-masing himpunan, acara dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang telah di plot menjadi 5 room sesuai dengan bidang maupun departemen yang telah disesuaikan oleh panitia. Pada tiap room berlangsung diskusi lebih lanjut mengenai program kerja dari masing-masing himpunan, selain itu ada juga sesi tanya jawab antara tiap himpunan.
Sebelum acara ditutup, diadakan juga
ice breaking sebagai ajang relaksasi bagi kedua himpunan setelah diadakannya
berbagai diskusi pada FGD. Ice breaking sendiri diisi dengan games tebak gambar
berhadiah.
Setelah Ice breaking dilaksanakan,
diadakan pemberian cendera mata serta sertifikat dari HIMASAKI UIN Sunan Gunung
Djati Bandung kepada HMJ Kimia UIN Walisongo Semarang. Pemberian cendera mata
ini adalah sebagai tanda apresiasi sekaligus kenang-kenangan dari HIMASAKI
kepada HMJ Kimia karena telah bersedia bekerja sama dalam kegiatan studi
banding ini. HIMASAKI pun berharap setelah studi banding ini kerjasama antara
HIMASAKI dengan HMJ Kimia berlanjut meskipun kegiatan studi banding telah
dilaksanakan.
Scientific Exploration
KANDUNGAN KIMIA APA SAJA SIH YANG ADA DALAM PASTA GIGI ?
Pasta
gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasa
digunakan dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut odol.
Sebenarnya odol adalah salah satu merek pasta gigi asal Jerman yang dibawa oleh
para tentara Hindia Belanda.
Pasta
gigi merek Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical
laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun
1892 sebagai cairan pencuci mulut (mouthwash). Odol moutwash pada tahun 1900 an
adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh
daratan Eropa.
Kandungan Pasta Gigi
Pasta
gigi memiliki banyak rasa dan memiliki berbagai fungsi tertentu. Ada produk
pasta gigi yang mengutamakan gigi putih, ada yang dibuat khusus untuk gigi
sensitif, ada pula yang menjanjikan efek mulut segar sepanjang hari.
Terlepas
dari keunggulannya, fungsi utama pasta gigi tetaplah untuk membersihkan gigi,
melindungi gigi dari bakteri, dan mencegah gigi berlubang. Berikut adalah
komposisi bahan yang terkandung dalam pasta gigi.
1.
Fluorida
Fluorida adalah salah satu bahan terpenting dalam
kandungan pasta gigi, sebab bahan ini dapat mengurangi risiko karies gigi.
Fluorida bekerja dalam dua cara. Pertama, fluoride membuat enamel gigi lebih
kuat sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dari asam yang dilepaskan oleh
bakteri. Kedua, fluoride dapat memineralisasi kembali daerah gigi yang mulai
membusuk sehingga kerusakan tidak cepat terjadi.
2.
Pewarna
Pewarna juga ditambahkan ke pasta gigi, seperti
titanium dioksida untuk pasta putih dan berbagai pewarna makanan untuk pasta
atau gel berwarna.
3.
Humektan
Bahan ini digunakan dalam pasta gigi untuk mencegah
hilangnya air dalam pasta gigi, sehingga produk ini tidak menjadi keras ketika
terkena udara saat dibuka. Humektan yang paling sering digunakan adalah
gliserol dan sorbitol. Sayangnya, sorbitol dengan dosis besar dapat menyebabkan
diare karena bertindak sebagai pencahar osmotik. FAO dan WHO merekomendasikan penggunaan
sorbitol dibatasi sebesar 150 mg/kg per hari.
4.
Zat Pengikat
Zat pengikat seperti adalah karet alami (karaya dan
tragakan), koloid rumput laut (alginat dan karet karagenan), dan selulosa
sintetis (karboksimetil selulosa dan selulosa hidroksietil) merupakan koloid
hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta
gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair.
5.
Perasa
Pemanis buatan seperti sakarin yang sering
ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik. Rasa pasta gigi biasanya merupakan campuran dari
beberapa komponen. Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi yang memiliki rasa
mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun hanya beberapa menit.
Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta
gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.
6.
Agen abrasif
Agen abrasif seperti kalsium karbonat, gel silika
terdehidrasi, aluminium oksida terhidrasi, magnesium karbonat, garam fosfat dan
silikat merupakan bahan kasar yang telah dimondifikasi untuk membantu
menghilangkan kotoran dan noda di permukaan gigi. Dengan bantuan dari sikat
gigi Anda, abrasif akan membersihkan gigi dari sisa makanan yang masih
menempel.
7.
Deterjen
Pasta gigi Anda bisa berbusa karena kandungan
deterjennya. Fungsinya kurang lebih serupa dengan bahan lainnya, yaitu untuk
membantu membersihkan penumpukan plak pada gigi. Deterjen yang paling umum
ditemukan dalam pasta gigi adalah natrium lauril sulfat. Bahan ini berasal dari
minyak kelapa atau minyak inti sawit.
Sumber
:
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/kandungan-pasta-gigi/