- Home>
- Scientific Exploration
KANDUNGAN KIMIA APA SAJA SIH YANG ADA DALAM PASTA GIGI ?
Pasta
gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasa
digunakan dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut odol.
Sebenarnya odol adalah salah satu merek pasta gigi asal Jerman yang dibawa oleh
para tentara Hindia Belanda.
Pasta
gigi merek Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical
laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun
1892 sebagai cairan pencuci mulut (mouthwash). Odol moutwash pada tahun 1900 an
adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh
daratan Eropa.
Kandungan Pasta Gigi
Pasta
gigi memiliki banyak rasa dan memiliki berbagai fungsi tertentu. Ada produk
pasta gigi yang mengutamakan gigi putih, ada yang dibuat khusus untuk gigi
sensitif, ada pula yang menjanjikan efek mulut segar sepanjang hari.
Terlepas
dari keunggulannya, fungsi utama pasta gigi tetaplah untuk membersihkan gigi,
melindungi gigi dari bakteri, dan mencegah gigi berlubang. Berikut adalah
komposisi bahan yang terkandung dalam pasta gigi.
1.
Fluorida
Fluorida adalah salah satu bahan terpenting dalam
kandungan pasta gigi, sebab bahan ini dapat mengurangi risiko karies gigi.
Fluorida bekerja dalam dua cara. Pertama, fluoride membuat enamel gigi lebih
kuat sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dari asam yang dilepaskan oleh
bakteri. Kedua, fluoride dapat memineralisasi kembali daerah gigi yang mulai
membusuk sehingga kerusakan tidak cepat terjadi.
2.
Pewarna
Pewarna juga ditambahkan ke pasta gigi, seperti
titanium dioksida untuk pasta putih dan berbagai pewarna makanan untuk pasta
atau gel berwarna.
3.
Humektan
Bahan ini digunakan dalam pasta gigi untuk mencegah
hilangnya air dalam pasta gigi, sehingga produk ini tidak menjadi keras ketika
terkena udara saat dibuka. Humektan yang paling sering digunakan adalah
gliserol dan sorbitol. Sayangnya, sorbitol dengan dosis besar dapat menyebabkan
diare karena bertindak sebagai pencahar osmotik. FAO dan WHO merekomendasikan penggunaan
sorbitol dibatasi sebesar 150 mg/kg per hari.
4.
Zat Pengikat
Zat pengikat seperti adalah karet alami (karaya dan
tragakan), koloid rumput laut (alginat dan karet karagenan), dan selulosa
sintetis (karboksimetil selulosa dan selulosa hidroksietil) merupakan koloid
hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta
gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair.
5.
Perasa
Pemanis buatan seperti sakarin yang sering
ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik. Rasa pasta gigi biasanya merupakan campuran dari
beberapa komponen. Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi yang memiliki rasa
mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun hanya beberapa menit.
Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta
gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.
6.
Agen abrasif
Agen abrasif seperti kalsium karbonat, gel silika
terdehidrasi, aluminium oksida terhidrasi, magnesium karbonat, garam fosfat dan
silikat merupakan bahan kasar yang telah dimondifikasi untuk membantu
menghilangkan kotoran dan noda di permukaan gigi. Dengan bantuan dari sikat
gigi Anda, abrasif akan membersihkan gigi dari sisa makanan yang masih
menempel.
7.
Deterjen
Pasta gigi Anda bisa berbusa karena kandungan
deterjennya. Fungsinya kurang lebih serupa dengan bahan lainnya, yaitu untuk
membantu membersihkan penumpukan plak pada gigi. Deterjen yang paling umum
ditemukan dalam pasta gigi adalah natrium lauril sulfat. Bahan ini berasal dari
minyak kelapa atau minyak inti sawit.
Sumber
:
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/kandungan-pasta-gigi/
Post a Comment