Archive for November 2018

  • Rahasia Dibalik Air Mata

    0
    Rahasia Dibalik Air Mata


        Assalamu'alaikum. Hai readers, kembali lagi di Blog Himasaki. Postingan kali ini berjudul "Rahasia Dibalik Air Mata". Wah air mata? Ada apa tuh? Apa yang readers pikirkan ketika mendengar air mata? Menangiskah? Perasaan sedih? Bahagia? Melihat mantan punya pacar baru? Deket dengan gebetan tapi gebetan jadian dengan orang lain? Atau perih karena mengiris bawang? Eits eits jangan baper yah, mending baca aja yuk di bawah ini. Tapi dibaca sampai selesai ya, kuy kuy baca.

        Menangis biasanya menjadi penyebab utama keluarnya air mata. Secara psikologis, menangis disebabkan karena adanya luapan emosi atau luapan perasaan manusia. Seseorang bisa saja menangis karena sedih, kecewa, senang, bahkan ketika tertawa seseorang bisa menangis dan mengeluarkan air mata. Namun, secara biologis, manusia menangis disebabkan karena adanya hormon estrogen di dalam tubuh manusia. Hormon estrogen dapat memicu timbulnya reaksi emosional seperti sedih, kecewa, dan bahagia, kemudian mengeluarkan air mata.
        Hormon estrogen yang dimiliki oleh seorang wanita bisa 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan hormon estrogen yang dimiliki oleh pria. Hal tersebut yang menyebabkan wanita lebih sering dan lebih banyak menangis dibandingkan dengan pria. Selain itu, pria juga memiliki hormon testosteron, diamana hormon ini juga menjadi salah satu faktor penyebab mengapa pria jarang menangis. Hormon estrogen di dalam diri seorang wanita akan dapat meningkat dengan pesat, yakni pada saat puber. Pada saat inilah wanita akan lebih mudah meluapkan perasaan dan emosinya, dan juga dapat diimbangi dengan menangis.
        Tidak hanya suasana hati dan juga pengaruh hormon, menangis juga dapat terjadi karena kelelahan. Ketika seharian lelah bekerja dan kemudian ada sesuatu yang tidak nyaman di hati, seseorang akan mudah tersinggung dan menjadi sedih, yang akhirnya dapat menangis. Bahkan karena hal sepele juga dapat menyebabkan seseorang menangis. Sama halnya dengan kelelahan, seseorang yang depresi juga akan mudah menangis. Munculnya gangguan mood kemudian disertai dengan berkurangnya nafsu makan menjadi pertanda bahwa seseorang tersebut mengalami depresi. Seseorang yang depresi akan memiliki emosi yang tumpul, sehingga akan membuat seseorang tersebut mudah menangis.
        Menangis juga dapat terjadi karena adanya gangguan dari luar. Mata kelilipan misalnya, apabila kotoran tidak segera keluar dari mata, seseorang tersebut secara spontan akan menangis dan mengeluarkan air mata. Kotoran yang ada di dalam mata juga akan keluar dengan sendirinya atas bantuan dari air mata yang mengalir.
        Proses pembentukan air mata disebut juga dengan proses lakrimasi. Bahasa lakrimasi diambil dari bahasa latin lacrima yang berarti air mata. Sistem lakrimal akan menjaga supaya kondisi di mata tetap lembab. Produksi air mata sendiri bertujuan untuk memberikan pelumas alami pada mata beserta mengencerkan dan membasuh partikel-partikel asing yang masuk ke dalam mata.
        Dalam proses pembentukannya terdapat dua macam air mata yang akan dihasilkan, yaitu air mata pelumas, yang mengandung air, lemak, dan mukosa, dan air mata aqueus, yang hanya mengandung air sebagai respon dari luapan emosi (menangis) dan iritasi.
        Kelenjar air mata dengan nama ilmiah lacrima gland yang terletak di sudut bagian atas mata, tepatnya pada bagian antara kelopak mata dan alis akan secara rutin menyebarkan cairan yang membasahi mata setiap adanya kedipan. Kelenjar inilah yang menjadi produsen pembuat air mata. Meskipun ukurannya kecil seperti buah kenari, tetapi organ inilah yang nantinya akan menyemprotkan aliran air mata.
        Air mata muncul melalui saluran keluar yang berada di sudut luar mata kita. Saat mata kita berkedip sehingga lacrima gland menyebarkan air mata ke semua bagian bagian mata kemudian air mata akan mengalir melalui lubang di sudut dalam mata melewati saluran lain, untuk berlanjut menuju bidang di belakang hidung (tempat air mata akan diserap oleh tubuh).
        Mata merupakan panca indera manusia. Air mata yang dihasilkan selain agar menjaga mata tetap dalam kondisi lembab dan tidak kering, juga untuk menjaga mata tetap bersih dan jernih. Berbeda situasinya apabila terdapat debu yang masuk di mata kita. Aliran air mata akan menjadi lebih cepat sehingga mampu mempercepat proses pembersihan debu tersebut. Apabila air mata yang dihasilkan sangatlah banyak, maka air mata tersebut akan keluar dari kelopak mata bagian bawah seperti saat kita menangis.
        Ditinjau dari penyebab dan fungsinya, air mata terdiri dari tiga jenis antara lain:
    1.  Air mata basal yang merupakan air mata yang di dalamnya terdapat kandungan untuk melawan infeksi karena bakteri sebagai bagian dari sistem proteksi, imun atau kekebalan tubuh. Seperti mempertahankan kondisi mata agar tetap lembab dan basah serta menghambat masuknya partikel asing, misalkan debu.
    2.   Air mata refleks yang merupakan air mata yang berfungsi untuk melakukan usaha guna mengeluarkan iritan/pengganggu yang melakukan kontak secara tiba-tiba dengan mata. Contoh adanya iritasi/gangguan pada mata karena benda asing atau suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih dan cabe.
    3.   Air mata psikis (tangisan) yang merupakan air mata yang disebabkan oleh kondisi emosional yang kuat seperti stress, depresi ataupun rasa sakit/nyeri pada tubuh. Namun tidak hanya karena emosional negatif (sedih), terkadang juga karena emosional positif (bahagia) yang mendatangkan rasa haru pada seseorang.
        Air mata psikis atau tangisan yang dipengaruhi oleh kondisi emosional seseorang memiliki perbedaan dalam sistem produksinya, di mana terdapat sistem bernama limbik, khususnya organ hipotalamus di sana. Cabang parasimpatis yang berasal dari sistem otonom akan mengatur kelenjar air mata (lakrimasi) melalui neurotransmitter asetilkolin dengan reseptor nikotinik, dan muskarinik. Kedua reseptor inilah yang nantinya akan teraktivasi sehingga kelenjar air mata menghasilkan air mata.
        Air mata terasa asin karena air mata memiliki fungsi sebagai antiseptik alami. Kandungan zat garam yang ada di dalam air mata mampu membersihkan mata dari bakteri dan kotoran. Sedemikian sehingga mata kita pun selalu terjaga kebasahan, kelembaban, dan kebersihannya.

        Menangis merupakan anjuran Allah SWT yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah terutama disaat beribadah kepada Allah. Kata “menangis” di dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 8 kali, yakni An-Najm :43, At Taubah:82, Yusuf:12, Al-Isra’:109, Maryam:58, An-Najm:60, At-Taubah:92 dan Al-Ma’idah:83. Selain itu, banyak hadits yang menjelaskan keutamaan menangis.
        Ketahuilah bahwa dzikir tidak terbatas pada dzikir lisan saja, tetapi meliputi juga anggota badan yang lain semuanya, maka dzikir lisan adalah dengan memuji, dzikir mata adalah dengan menangis, dzikir tangan adalah dengan memberi, dzikir kedua telinga adalah dengan mendengarkan dengan baik, dzikir badan adalah dengan menjalankan perintah, dzikir hati adalah dengan perasaan takut dan penuh harap, dan dzikir ruh adalah dengan penyerahan diri dan merasa ridha dengan takdir Allah.
        Terdapat korelasi yang erat antara firman Allah dalam Al-Qur'an dan perkataan Rasulullah dalam As-Sunnah serta penelitian sains kesehatan mutakhir mengenai manfaat menangis, yakni menangis yang merupakan perintah Allah dalam khusyuknya beribadah sebagai indikator ketaqwaan dapat meningkatkan kesehatan mata dan tubuh. Maha suci Allah yang menganjurkan menangis dalam beribadah untuk mengoptimalkan dan menjaga kesehatan mata serta tubuh. Adapun korelasi erat tersebut antara lain:
    1. Menangis membantu optimalisasi penglihatan
        Air mata merupakan lapisan yang terdiri dari beberapa elemen. Air mata sendiri memiliki fungsi melembabkan konjungtiva dan kornea pada mata, sehingga pada kondisi normal setiap kali berkedip sebuah lapisan air mata (tear film) dipoleskan pada permukaan mata.
        Lapisan cairan air mata bagian tengah berfungsi untuk membersihkan permukaan kornea, menjamin pergerakan kelopak mata dan bagian konjungtiva palpebra tidak menggesek dan merusak permukaan kornea. Memberikan kornea permukaan yang halus sehingga menghasilkan pencitraan optis berkualitas tinggi.
    2.  Air mata dapat membunuh bakteri yang berbahaya bagi kesehatan mata
        Di dalam air mata terkandung cairan Lyzosime, beta-lisin, laktoferin, dan gamma globulin (IgA) yang merupakan protein spesifik pada air mata dan memberikan air mata sifat antimikrobial/kemampuan untuk membunuh bakteri yang membahayakan kesehatan mata, seperti Chlamydia trachomatis. Hal ini membantu mencegah infeksi pada mata seperti trakoma. Mata yang merupakan organ yang sangat halus, dapat ”tahan” dengan kandungan zat kimia sekeras Lyzosime tersebut tanpa menimbulkan iritasi dan lain sebagainya.
        Jawabannya sudah sangat jelas, bahwa ini adalah salah satu bukti penciptaan Allah SWT. “Katakanlah. ‘Adakah kamu perhatikan sekutu-sekutu kamu yang kamu seru selain dari Allah? Perlihatkanlah kepada-Ku apakah yang mereka telah ciptakan di bumi, ataupun mereka berserikat dalam penciptaan langit? Ataukah Kami telah memberikan Kitab kepada mereka, lalu mereka mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Bahkan orang-orang zalim itu tidak menjanjikan sebahagian terhadap sebahagian yang lain melainkan tipu daya.’” (Faathir:40).
    3.  Menangis dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh
        Seorang ahli Biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun, yakni air mata yang dikeluarkan pada saat menangis mengandung unsur mangan (Mn) 30 kali lebih banyak dari pada yang terdapat di serum darah. Ini menunjukkan bahwa air mata bisa berfungsi membersihkan tubuh dari racun.
    4.  Menangis dapat mengurangi stres
        Dalam studinya, Frey beserta kolega-koleganya mempelajari perilaku tangisan pada lima kelompok orang selama sebulan. Para peneliti ini memantau tangisan emosional dan tangisan karena mata pedih. Kemudian, mereka diminta untuk mencatat tanggal, waktu, lama, alasan menangis, dan tanda-tandanya baik itu berbentuk pikiran, emosi, maupun isyarat fisik seperti rasa tercekat di tenggorokan, mata berair, atau aliran air mata. Ternyata, 94 persen wanita mengalami episode tangisan emosional dalam sebulan, sedangkan pria 55 persen. Delapan puluh lima persen wanita yang menangis mengaku merasa lebih baik dan lebih lega setelah menangis dengan leluasa, sebagaimana 73 persen pria yang menangis.
    5. Menangis dapat mempercepat penyembuhan radang sendi / reumatik
        Studi penting yang dilakukan oleh terhadap penderita rematoid artitis (RA) atau radang sendi menunjukkan bahwa penderita penyakit tersebut menangis sebagai jalan untuk meredakan rasa sakit dan radang yang kronis. Peneliti di Nippon Medical School Tokyo memaparkan bahwa pasien RA mengalami stimuli emosional yang sangat kuat. Di samping itu, ada hubungan antara berbagai respon neuro endokrin dan kekebalan (NEIR/Neuro Endocrine and Immune Response) dalam tubuh mereka dengan seberapa mudah mereka menangis. Respon tersebut di antaranya kadar hormon stres kortisol dalam darah, protein kekebalan interleukin 6, CD4, CD8 dan sel kekebalan pembunuh alamiah. 
        Berdasarkan penelitian tersebut, mereka menyadari bahwa pasien yang mudah meneteskan air mata umumnya lebih membaik secara klinis dalam rentang setahun dibandingkan pasien yang tidak menangis, sehingga mereka menarik kesimpulan kesimpulan bahwa dengan menangis pengaruh stres terhadap NEIR dapat ditekan dan RA lebih mudah dikendalikan.
    6.  Menyeimbangkan Pikiran
        Tidak hanya mengeluarkan bahan kimia dan juga hormon, ketika menangis sebenarnya tubuh juga memproduksi zat endorfin yang disebut juga dengan zat bahagia. Zat endorfin yang dihasilkan dari menangis ini dapat menstabilkan pikiran dan menyeimbangkan emosi. Itulah mengapa, dengan menangis, pikiran dan emosi akan lebih seimbang dibandingkan dengan menahan agar tidak menangis. Tidak hanya mengeluarkan bahan kimia dan hormon, serta menghaskan zat endorfin, menangis secara psikologis juga akan membuat jiwa seseorang menjadi lebih tegar dalam menghadapi suatu situasi yang tidak diinginkan.
    7.  Menyeimbangkan Tekanan darah
        Adanya berbagai masalah yang tidak diluapkan dari dalam diri, dapat menyebabkan penumpukan beban di dalam tubuh yang lama kelamaan dapat berpengaruh pada tekanan darah seseorang. Terlebih pada pikiran yang yang terlalu penat dan beban pikiran yang terlalu dalam, tekanan darah dapat meningkat dengan cepat. Untuk menghindari tekanan darah agar tidak kemudian meningkat drastis, seseorang dapat menangis untuk menyeimbangkan tekanan darah. Jika pikiran terlalu penat dan seseorang menahan diri untuk tidak menangis, hal tersebut malah akan membuat tumpukan pikiran dan dapat menjadikan tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi.
       Bagaimana readers postingannya? Itulah rahasia dibalik air mata. Karena penyebab utama keluarnya air mata adalah menangis, bukan berarti menangis itu cengeng ya, ternyata banyak manfaatnya. Mohon maaf ya bila masih banyak kesalahan dalam postingan ini. Terima kasih sudah membaca postingan kami. Sampai jumpa di pistingan Blog Himasaki selanjutnya. Wassalamualaikum.
    Rahasia Dibalik Air Mata     Assalamu'alaikum. Hai readers, kembali lagi di Blog Himasaki. Postingan kali ini berjudul " Rah...
  • Copyright © - HIMASAKI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
    Design by INFOKOM 2023