- Home>
- #Keilmuan , Chemistry , Departemen Luar Negeri , HIMASAKI , Infokom , KabinetAdhikarsa , Sains , Scientific Exploration , UIN Bandung >
- Scientific Exploration 9 : IRADIASI PANGAN
IRADIASI PANGAN
Produk pangan olahan siap saji khas
Indonesia seperti rendang, dll dapat di iradiasi karena dapat disimpan pada
suhu kamar, makanan ini juga dapat
menjadi sumber makanan dalam keadaan darurat.
Masyarakat saat ini lebih menginginkan
jenis makanan yang cepat saji, praktis, namun tetap aman, higienis dan
berkualitas. Berdasarkan hal ini, telah dikembangkan produk pangan siap saji
berbasis resep tradisional yang disterilkan dengan radiasi pengion dosis tinggi
yang memiliki prospek karena berkualitas, praktis, tahan lama, dan aman
dikonsumsi (Irawati,
2008).
Radiasi berasal dari sinar yang terdiri
dari beberapa panjang gelombang seperti berikut
Sedangkan iradiasi adalah penggunaan energi
untuk penyinaran bahan dengan menggunakan sumber radiasi buatan (Dwiloka,
2002). Radiasi yang digunakan yaitu radiasi
pengion berupa sinar gamma yang merupakan radasi elektromagnetik yang dikeluarkan
oleh nukleus unsur , sinar ini memiliki daya tembus besar, serta tidak menimbulkan
perubahan suhu pada bahan pangan yang diiradiasi. Tidak berubahnya suhu akan
menjaga mutu dan kesegaran bahan pangan, dan tidak menimbulkan zat kimia pada
bahan atau polusi pada lingkungan (Dwiloka,
2002).
Penggunaan iradiasi untuk mengawetkan bahan
pangan, mulai dipelajari secara intensif sejak tahun 1950 di Amerika Serikat
dan beberapa negara Eropa, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain di
seluruh dunia, karena pengawetan dengan iradiasi ternyata mempunyai beberapa
kelebihan dan keunikan bila dibandingkan dengan proses pengawetan yang lain.
PENGERTIAN IRADIASI PANGAN
Iradiasi pangan adalah metode penyinaran
terhadap pangan, baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator
untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan, membebaskan pangan dari
renik patogen serta mencegah pertumbuhan tunas (Permenkes 701-2009 Pangan Iradiasi.).
Pada pengaruh langsung, penyinaran dengan
radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan sel jaringan baik pada mikroba
terutama yang bersifat patogen dan pembusuk pada bahan pangan (Morrison,
1989).
Paparan iradiasi pengion pada dosis rendah dapat dimanfaatkan untuk menunda
pematangan buah dan menghambat pertunasan, dosis sedang
untuk membasmi serangga dan
parasit, mikroba, dan patogen, dosis tinggi
untuk membasmi seluruh mikroba
patogen termasuk mikroba pembentuk spora (Irawati,
2008). Iradiasi
pangan tidak ditujukan untuk membunuh virus atau menghilangkan racun dari bahan
pangan.
KENAPA MAKANAN HARUS DI IRADIASI?
Iradiasi pangan dilakukan untuk mendapatkan
efek sebagai berikut :
a.
Memperbaiki mutu
bahan pangan
b.
Memperbaiki
higiene bahan pangan
c.
Memberantas
serangga perusak bahan pangan
d.
Menurunkan residu
zat kimia pada bahan pangan
e.
Perlakua untuk
karantina buah-buahan
PERATURAN IRADIASI PANGAN
UU Pangan RI No.7/1996 yang dijabarakan
dalam peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2004 (Undang-undang
Pangan RI Tahun 1996, 2017).
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pangan Iradiasi.
D Indonesia, ijin penggunaan radiasi untuk
pengawetan makanan telah dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 826/MENKES/PER/XII/1987. Yang mengatur pengawasan iradiasi makanan dan
peredaran bahan makanan iradiasi. Keduanya telah memenuhi pedoman yang
disetujui oleh Codex Alimentarius Commision (CAC) tahun 1983. Pedoman CAC
disusun sesuai dengan kesimpulan JECFI 1980 ((BPOM),
2004).
SUMBER IRADIASI
Berdasarkan aturan BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia, 2019), Sumber iradiasi yang digunakan dalam
proses iradiasi pangan untuk jenis pangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
ayat (1) meliputi:
a. Iradiator gamma dengan zat radioaktif
b. Mesin pembangkit sinar-X dengan energi
c. Mesin berkas elektron dengan energi
PRINSIP PENGAWETAN PANGAN DENGAN IRADIASI
Pada proses pengawetan bahan pangan dengan iradiasi digunakan radiasi berenergi tinggi yang dikenal sebagai radiasi pengion, karena dapat menimbulkan ionisasi pada materi yang dilaluinya (Dwiloka, 2002). Proses iradiasi digambarkan sebagai berikut
SYARAT IRADIASI PANGAN
Radiasi yang digunakan tidak boleh
menyebabkan terbentuknya senyawa yang radioaktif pada bahan pangan. Berdasarkan
penelitian, FAO dan IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) telah menetapkan
bahwa sumber radiasi untuk pengawetan bahan pangan harus memiliki energi
maksimum untuk sumber radiasi sinar gamma dan sinar -X yaitu 5MeV dan untuk
sumber elektron sebesar 10 MeV (Kawabata,
1966). Sinar gamma dari yaitu 1,33 MeV sedangkan dari
yaitu 0,66 MeV. Dengan demikian,
penggunaan kedua jenis radionuklida ini sudah terjamin terhindar dari pembentukan
radioaktivitas pada pangan yang diiradiasi.
PROSES OLAHAN PANGAN SIAP SAJI
Proses pengolahan pangan harus tetap memperhatikan Good Manufacturing Practice & Good Hygiene Practice oleh seluruh pihak
(SNI 8352, 2017).
SYARAT PANGAN SIAP SAJI
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 8352,
2017) terkait syarat pangan siap saji yaitu
sebagai berikut,
1. Peralatan yang digunakan dalam proses
pengolahan harus memenuhi kriteria keselamatan dan potensi bahaya sesuai dengan
SNI IEC 60335-2-14:2011. Harus memenuhi kriteria higienis dan sanitasi sesuai
SNI CAC/RCP 1:2011
2. Penanganan yang dilakukan mencakup uji
cemaran baik mikroba maupun kimia sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Bahan kemasan pangan siap saji harus tidak
mencemari produk yang dikemas, baik sebelum maupun pasca iradiasi, terbuat dari
bahan laminasi yang terdiri dari polyester, aluminium foil dan Linier Low
Density Polyethilene (LLDPE) atau yang setara.
4. Teknik pengemasan harus hampa udara secara
higienis.
5. Proses Iradiasi yang dilakuakn harus sesuai
SNI ISO 14470:2014
6. Harus mencantumkan logo radura atau tulisan
“PANGAN IRADIASI”.
7. Produk pangan siap saji harus disimpan pada
suhu ruang
KEUNGGULAN IRADIASI PANGAN
1. Mengurangi kontaminasi makanan
2. Meningkatan masa simpan bahan pangan
3. Tanpa penambahan bahan kimia
4. Mengurangi mikroorganisme patogen (Asiah et
al., 1907).
EFEK
SAMPING?
Iradasi tidak menyebabkan bahan pangan
ataupun kemasannya menjadi radioaktif , dosis yg digunakan juga terkontrol dan
tidak ada kontak langsung antara bahan pangan dengan sumber radioaktif yang
digunakan.
Ketika proses iradiasi dihentikan tidak ada
energi yg tersisa dalam pangan sehingga aman bagi para pekerja maupun konsumen
DAFTAR PUSTAKA
(BPOM), B. P. O. dan M. R. I. (2004). Pedoman Otorisasi
Iradiasi Pangan Secara Umum Atau Berdasarkan Kelompok Pangan.
Undang-Undang 1996, (2017). Undang Undang No . 7 Tahun 1996
Tentang : Pangan. Jurnal Sosial Humaniora, 8(2), 4.
Asiah, N., Kusaumantara, K. N., & Annisa, A. N. (1907). Iradiasi
Bahan Pangan : Antara Peluang dan Tantangan untuk Optimalisasi Aplikasi Food
Irradiation. 25–36.
Badan pengawas obat dan makanan
republik indonesia. (2019).
Dwiloka, B. (2002). IRADIASI PANGAN (p. 62).
Irawati, Z. (2008). PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PROSES RADIASI
PANGAN DI INDONESIA [ Development and Prospect of Food Radiation Processing in
Indonesia ] Zubaidah Irawati Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan
Tenaga Nuklir Nasional. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, XIX(2),
170–176.
Kawabata, T. (1966). On the Wholesomeness of Irradiated Food.
Journal of the Food Hygienic Society of Japan, 7(1), 1–10.
https://doi.org/10.3358/shokueishi.7.1
Morrison, M. R. (1989). An economic analysis of electron
accelerators and cobalt-60 for irradiating food. Economic Research Service,
1762, 1–38. file:///y:/7868.pdf
Permenkes 701-2009 Pangan
Iradiasi.pdf. (n.d.).
SNI 8352. (2017). Proses radiasi - Pangan siap saji dosis tinggi (10kGy<dosis≤65kGy). http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList#
- CGG 92 : Chemistry Graduate Gathering 92
- Scientific Exploration 8 : Air Mata dan Kesehatan
- Scientific Exploration 7 : Belimbing Wuluh sebagai Masker Wajah untuk Menghilangkan Jerawat
- Scientific Exploration 6 : Cantik Tanpa Merkuri
- Scientific Exploration 5 :MENGKONSUMSI DAGING DAPAT MENYEBABKAN KANKER?
- Scientific Exploration: Ada Apa dengan Unsur Ag?
- SCIENTIFIC EXPLORATION: Peristiwa Oksidasi pada Patung Liberty
- ES KRIM SEBAGAI CONTOH KOLOID
- HUJAN ASAM YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN
- Jeruk Nipis Dan Strawberry Dapat Memutihkan Gigi Serta Membandingkannya
- Kumpulan Essai Nasional RCF Competition 2022
- PENGUMUMAN SUSUNAN KEPANITIAAN MUSKOM 2022
- Scientific Exploration 9 : IRADIASI PANGAN
- PENGUMUMAN HASIL OPEN RECRUITMEN PANITIA CLT 2022
- SUSUNAN KEPANITIAN BINCANG SOSIAL (BINSOS) 2022

Post a Comment