- Home>
- Chemistry , HIMASAKI , Infokom , KabinetAdhikarsa , Keilmuan , Kimia , Kimia. Chemistry , Ramadhan , Sains , Scientific Exploration >
- SCIENTIFIC EXPLORATION 2 : BERBUKA PUASA DENGAN YANG MANIS? BAHAYA!!
SCIENTIFIC EXPLORATION
BERBUKA PUASA DENGAN YANG MANIS? BAHAYA!!
Tentu
kita sudah sering mendengar kalimat "berbukalah dengan yang manis".
Tetapi apakah benar demikian ?
Saat
sedang berpuasa, proses metabolisme tubuh akan melambat, karena nutrisi saat
sahur telah banyak menghilang setelah seharian melakukan banyak aktivitas.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Johanes Chandrawinata menyatakan asupan gula dari
makanan atau minuman manis mampu mengembalikan gula darah yang sempat turun
selama berpuasa. Sayangnya, kebanyakan orang
menyantap sajian manis sembarangan seperti makanan tinggi gula dan sirup secara
berlebihan saat buka puasa. Alhasil, kadar gula darah segera meningkat, tetapi
tubuh masih merasa lapar dan justru semakin menginginkan makanan dan minuman
manis.
Lalu
bagaimana cara yang benar dalam berbuka puasa dengan yang manis? Memilih makanan alami yang juga mengandung serat
bernutrisi tinggi, seperti :
- Buah kurma
- Jus buah atau
smoothies
- Es buah tanpa
pemanis buatan
- Buah-buahan
World
Health Organization (WHO) menegaskan bahwa rekomendasi asupan gula adalah lima
persen dari total asupan kebutuhan kalori. Misalnya, kebutuhan kalori tubuh
pria aktif adalah sekitar 2000 kalori, sehingga kebutuhan gulanya adalah enam
sendok teh per hari. Karena itu, meski dianjurkan untuk berbuka dengan yang
manis, Anda harus berusaha menjaga asupan gula agar tidak berlebihan. Menurut
dr. Jessica, bila sudah buka puasa dengan minuman manis, batasi asupan makanan
manis setelahnya.
Berbuka
Puasa dengan yang Manis Dalam Persfektif
Islam
عن أنس بن مالك قال * كان النبي صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل ان يصلي
فان لم يكن رطبات فتمرات فان لم يكن تمرات حسا حسوات من ماء رواه أحمد وأبو داود والترمذي
Artinya, “Dari Anas bin Malik RA, ia berkata,
‘Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum
melangsungkan shalat. Kalau taka da kurma basah, Rasulullah SAW berbuka dengan
kurma kering. Bila taka da kurma kering, ia meminum beberapa teguk air,” (HR
Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).
Berdasarkan hadits diatas dapat diketahui bahwa dalam islam tidak ada hadits yang menjelaskan langsung bahwa umat muslim sunnah berbuka dengan yang manis, karena contoh dari Rasulullah SAW yang disaksikan para shahabatnya adalah berbuka dengan dengan kurma dan air putih.
Kesimpulan
Boleh
saja berbuka dengan yang manis untuk mengembalikan kadar gula yang turun akibat
berpuasa tetapi jangan berlebihan karena "segala sesuatu yang berlebihan
itu tidak baik"
Daftar Pustka
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2994581/haruskah-buka-puasa-dengan-makanan-manis
- https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/menu-berbuka-puasa-harus-manis/
- https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-buka-puasa-dengan-yang-manis-seperti-kue-lupis-atau-es-campur-aEA0v
Post a Comment