• Wednesday, September 15, 2021

     MANFAAT DARI BAHAN AKTIF YANG TERKANDUNG DALAM SKINCARE

        Dewasa ini dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi informasi dan komunikasi ikut berkembang, dimana segala informasi mampu tersebar luas secara cepat disemua kalangan. Saektor lain, salah satunya perawatan wajah biasa disebut skincare turut berkembang sebagai salah satu dampak dari berkembangnya zaman. Skincare kini menjadi salah satu tren yang sedang hangat di masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin banyak masyarakat yang paham serta sadar pentingnya menjaga kesehatan kulit juga semakin banyak orang yang mulai menyebarkan berbagai informasi tentang perawatan kulit hingga bermacam produk skincare yang banyak diproduksi dan dikembangkan.

        Salah satu kandungan dalam skincare yaitu active ingredients. Active ingredients merupakan kandungan dalam sebuah produk yang memiliki sifat aktif untuk merawat kulit dengan skin concern yang sudah ditentukan misalnya untuk masalah kulit seperti jerawat, bintik hitam, garis-garis halus, kusam, dan lainnya. Salah satu bahan aktif yang paling banyak digunakan dalam produk perawatan kulit adalah asam. Istilah ‘asam’ mungkin masih identik dengan zat kimia yang berbahaya atau merusak. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Jika digunakan dalam konsentrasi yang tepat, asam justru bisa menjadi ‘obat’ mujarab untuk berbagai masalah kulit. 

            Dalam dunia skin care, asam terbagi menjadi AHA, BHA, dan satu lagi yang jarang disebutkan yaitu PHA. Berikut perbedaan ketiganya.

    1. Alpha-hydroxy acid (AHA)

    Alpha-hydroxy acid (AHA) atau asam alfa hidroksi merupakan jenis asam larut air yang didapat dari pengolahan tanaman dan hewan. Kandungan AHA pada perawatan kulit dapat ditemukan dalam bentuk:

    citric acid (berasal dari jeruk),

    glycolic acid (berasal dari tebu),

    hydroxycaproic acid (berasal dari royal jelly),

    hydroxycaprylic acid (berasal dari hewan),

    lactic acid (berasal dari karbohidrat),

    malic acid (berasal dari buah-buahan), dan

    tartaric acid (berasal dari anggur).

            Dari ketujuh jenis AHA yang umum digunakan, glycolic acid dan lactic acid adalah yang paling populer karena jarang membuat iritasi. Ini sebabnya banyak sekali produk skin care di pasaran mengandung kedua bahan tersebut.

    2. Beta-hydroxy acid (BHA)

            Beta-hydroxy acid (BHA) atau asam beta hidroksi adalah asam larut lemak yang biasanya didapat dari kulit pohon willow, kayu manis, atau daun wintergreen. Asam salisilat sebagai satu-satunya sumber BHA sering dipasarkan sebagai obat jerawat.

            Perbedaan AHA dan BHA adalah BHA mengandung pelembap. Oleh karena itu, produk perawatan wajah yang mengandung BHA lebih direkomendasikan untuk mengatasi masalah kulit berminyak karena bersifat mengeringkan. Namun, selain mengeringkan jerawat, asam salisilat ternyata juga berfungsi untuk membersihkan kulit mati serta mengurangi produksi minyak alami (sebum) sehingga mengurangi terbentuknya komedo hitam (blackhead) dan komedo putih (whiteheads).

    BHA dapat digunakan untuk mengobati jerawat, yaitu dengan produk perawatan kulit yang mengandung konsentrasi BHA sekitar 0,5-5 persen. Pastikan untuk tidak melebihi rentang tersebut karena semakin tinggi konsentrasi BHA, semakin besar risiko kulit mengalami iritasi.

    3. Polyhydroxy acid (PHA)

            Polyhydroxy acid (PHA) adalah senyawa turunan dari AHA yang berfungsi mengelupas sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit. Berbeda dengan AHA dan BHA, PHA cenderung tidak mengiritasi kulit atau membuatnya sensitif terhadap sinar matahari.

            PHA membantu proses eksfoliasi lapisan kulit terluar tanpa membuat kulit menjadi kering. Berkat sifat ini, PHA cocok bagi kulit yang sensitif terhadap AHA dan BHA. PHA juga dapat menyediakan asupan antioksidan untuk meningkatkan kolagen pada kulit wajah sehingga mengurangi proses penuaan.

            Beberapa jenis PHA yang dapat Anda temukan adalah gluconolactone, galactose, dan lactobionic acids. Di antara ketiganya, gluconolactone adalah jenis PHA yang paling umum ditemukan dalam produk perawatan kulit.

            Sebagai asam eksfoliasi, produk yang mengandung alpha hydroxy acid dan beta hydroxy acid memiliki sejumlah manfaat, berikut beberapa manfaat dari asam ekspoliasi seperti:

    1. Mengurangi peradangan yang menjadi ciri-ciri jerawat, rosacea, dan masalah kulit lainnya.
    1. Meratakan warna kulit.
    1. Mengurangi penampakan pori-pori besar dan kerutan.
    1. Menyingkirkan sel kulit mati.
    1. Memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
    1. Membersihkan pori-pori untuk mencegah jerawat.

            Pada dasarnya, produk yang mengandung produk yang mengandung alpha hydroxy acid dan beta hydroxy acid sama-sama memiliki manfaat yang baik untuk kulit sehingga tidak ada yang lebih baik dibanding satu dengan yang lainnya.

    Sumber :

    https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/aha-bha-pha/

    https://www.merdeka.com/jateng/skincare-adalah-perawatan-untuk-kulit-agar-tetap-sehat-ketahui-langkahnya-kln.html

    https://www.beautynesia.id/berita-skincare/kenali-bahan-aktif-dalam-kandungan-skincare-kamu/b-181692

    https://www.sehatq.com/artikel/perbedaan-aha-dan-bha-agar-tak-salah-memilih-produk-kecantikan




  • Copyright © - HIMASAKI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
    Design by INFOKOM 2023